Peran
pendidik dan peserta didik:
- Guru sebagai demonstrator
- Guru sebagai mediator dan fasilitator
- Guru sebagai evaluator
- Guru sebagai demonstrator
- Guru sebagai mediator dan fasilitator
- Guru sebagai evaluator
Guru
secara umum berperan sebagai:
Pengajar, pemimpin kelas,
pembimbing, pengatur lingkungan, partissipan, ekspeditor,
perencana,suvervisor,motivator,penanya,evaluator dan konselor.
Selain peran yang telah disebutkan di atas, hal yang perlu
dan penting dimiliki oleh pendidik yaitu pendidik harus mengetahui psikologis
mengenai peserta didik. Suryabrata : 2004)
Peran
peserta didik
Belajar mandiri memposisikan pebelajar sebagai subyek,
pemegang kendali, pengambil keputusan atau pengambil inisiatif atas belajarnya
sendiri.
Pendekatan
dan Metode Pembelajaran
Pendekatan
Belajar
Banyak pendekatan belajar yang dapat
digunakan oleh para guru kepada para siswanya unttuk mempelajari bidang studi
atau materi pelajaran yang sedang mereka tekuni, dari yang paling klasik sampai
yang paling modern. Di antaranya:
1). Pendekatan Hukum Jost
Menurut Reber (1988), salah satu
asumsi penting yang mendasari Hukum Jost (Jost’s Law) adalah siswa yang lebih
sering mempraktikkan materi pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali memori
lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ia tekuni. Selanjutnya,
berdasarkan asumsi Hukum Jost itu maka belajar dengan kiat 5 x 3 adalah lebih
baik daripada 3 x 5 walaupun hasil perkalian kedua kiat tersebut sama.
2). Pendekatan Ballard & Clanchy
Menurut Ballard & Clanchy
(1990), pedekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap
ilmu pengetahuan (attitude to knowledge). Ada dua macam siswa dalam menyikapi
ilmu pengetahuan, yaitu: 1) sikap melestarikan apa yang sudah ada (conserving);
dan 2) sikap memperluas (extending).
3). Pendekatan Biggs
Menurut hasil penelitian Biggs
(1991), pendekatan belajar siswa dapat Dikelempokkan ke dalam tiga prototype
(bentuk dasar).
1) Pendekatan surface
(permukaan/bersifat lahiriah)
2) Pedekatan deep (mendalam)
3) Pendekatan achieving (pencapaian
prestasi tinggi).
Metode
Belajar
Metode secara etimologi berarti
“cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan
suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan
konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur
sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa diguanakan untuk menyelidiki
fenomena atau gejala-gejala kejiwaan seperti metode klinik, metode eksperimen,
dan sebagainya.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan
metode belajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran.
Ragam dan jumlah metode belajar
sesungguhnya banyak sekali dan hampir tidak dapat dihitung dengan jari, mulai
dari yang paling tradisional sampai yang paling modern.
Berikut ini penyusun sajikan sebuah
metode belajar untuk mempelajari teks (wacana), khususnya yang terdapat dalam
buku, artikel ilmiah, dan laporan penelitian. Kiat yang secara spesifik
dirancang untuk memahami isi teks itu disebut SQ3R yang dikembangkan oleh
Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode ini
bersifat praktis dan dapat diaplikaikan dalam berbagai pendekatan belajar.
SQ3R pada prinsipnya merupakan
singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi:
1. Survey, maksudnya memeriksa atau
meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks. Dalam melakukan aktivitas survey
guru perlu membantu mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secaa singkat
seluruh struktur teks. Tujuannyaaga siswa mengetahui panjangnya teks, judul
bagian (heading) dan judul subbagian (sub-heading), istilah dan kata kunci, dan
sebagainya.
2. Question, ialah menyususn daftar
pertanyaan yang relevan dengan teks. Dalam hal ini guru diharapkan berperan
untuk memberi petunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusu
pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-bagian teks
yang telah ditandai pada langkah pertama.
3. Read, maksudnya membaca teks
secara aktif untuk mencari jawabatas petanyaan-pertanyaan yang telah tersusun.
Dalam hal ini membaca aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada
paragraph-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang
diperkirakan relevan dengan pertanyaan-pertanyaan tadi.
4. Recite, menghafal setiap jawaban
yang telah ditemukan. Dalam kegiatan ini guru menyuruh kepada para siswanya
untuk menyebutkan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun tanpa
membuka catatan dari jawaban tersebut.
5. Review, meninjau ulang seluruh
jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langka kedua dan ketiga.
Materi
Pembelajaran
Materi pembelajaran (instructional
materials) adalah bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa dalam rangka memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan.
Materi Pembelajaran menempati posisi
yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar
pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran.
Materi yang dipilih untuk kegiatan
pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Jenis-Jenis
Materi Pembelajaran
Materi fakta adalah segala hal yang
bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama obyek, peristiwa sejarah,
lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan
sebagainya
Contoh
:
Mata Pelajaran Sejarah : Peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan Indonesia.
Materi konsep adalah segala yang
berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran,
meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakekat, inti /isi dan sebagainya.
Contoh
:
Mata Pelajaran Biologi : Hutan hujan tropis di Indonesia
sebagai sumber plasma nutfah, Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati
Indonesia secara in-situ dan ex-situ., dsb.
Materi prinsip adalah berupa hal-hal
utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting , meliputi dalil, rumus, adagium,
postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan
implikasi sebab akibat.
Contoh
:
Mata Pelajaran Fisika : Hukum Newton tentang gerak , Hukum 1
Newton , Hukum 2 Newton , Hukum 3 Newton , Gesekan statis dan Gesekan kinetis,
dsb.
Materi Prosedur meliputi
langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu
aktivitas dan kronologi suatu sistem.
Contoh:
Mata Pelajaran TIK : Langkah-langkah Akses Internet, trik
dan strategi penggunaan Web Browser dan Search Engine.
Materi Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek
afektif, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan
minat belajar dan bekerja, dsb.
Contoh
:
Mata Pelajaran Geografi : Pemanfaatan sumberdaya alam
berdasarkan prinsip ekoefisiensi, Pemanfaatan sumberdaya alam dan pembangunan
berkelanjutan, dsb.
Mata Pelajaran Sosiologi: Interaksi
sosial dan dinamika sosial, Sosialisasi dan pembentukan kepribadian.