Prinsip dasar psikologi kognitif
Psikologi kognitif adalah kajian
studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran (the scientific
study of mental processes or activities). Bagaimana informasi diperoleh,
dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai pengetahuan. Psikologi kognitif
juga disebut psikologi pemrosesan informasi.
Tingkah laku seseorang didasarkan
pada tindakan mengenal/memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Prinsip dasar psikologi kognitif
·
Belajar
aktif
·
Belajar
lewat interaksi sosial
·
Belajar
lewat pengalaman sendiri
Teori psikologi kognitif berkembang
dengan ditandai lahirnya teori Gestalt (Mex Weitheimer di Jerman) yang
menyatakan bahwa pengalaman itu berstruktur yang terbentuk dalam suatu
keseluruhan. Suatu masalah bisa dipahami jika dilihat secara keseluruhan, bukan
dalam elemn-elemen yang terpisah.
Hukum-Hukum Teori Gestalt
1. Prinsip Kedekatan (Proximity)
Objek-objek visual yang terletak
berdekatan atau tampildi dalam waktu yang bersamaan cenderung dipersepsi
sebagai satu kesatuan.
2. Prinsip Kemiripan
(Similarity)
Objek-objek visual yang memiliki
struktur sama atau mirip, cenderung dipersepsi atau dilihat sebagai satu
kesatuan (kelompok).
3. Prinsip Searah (Direction)
Objek-objek visual cenderung
dipersepsi sebagai satu kesatuan apabila berada didalam satu arah pandangan.
4. Prinsip Ketertutupan
(clusure)
Elemen-elemen objek atau stimulus
yang kurang lengkap cenderung dilihat secara lengkap.
5. Prinsip Pragnan
Tata letak sejumlah objek, meski
kurang beraturan, cenderung dipersepsi secara baik, sederhana dan bermakna
tertentu.
Konsep yang penting dalam teori ini
INSIGHT, yaitu: pengamatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan antara
bagian-bagian di dalam suatu situasi masalah.
A. Teori Belajar Cognitive-Field dari Lewin
Bertolak pada teori Gestalt, Lewin
mengembangkan teori belajar berdasarkan Life Space (dunia psikologis
dari kehidupan individu). Masing-masing individu berada di dalam medan kekuatan
psikologis, medan itu dinamakan Life Space yang terdiri dari dua unsur
yaitu kepribadian dan psikologi social.
Ia menyatakan bahwa tingkah laku
belajar merupakan usaha untuk mengadakan reorganisasi/ restruktur (dari isi
jiwa). Tingkah laku merupakan hasil dari interaksi antar kekuatan baik dari
dalam (tujuan, kebutuhan, tekanan batin, dan sebagainya) maupun dari luar
(tantangan, permasalahan).
B. Cognitive Development (Jean Piaget )
Dalam teorinya, ia memandang bahwa
proses berpikir sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret
menuju abstrak. Ia memakai istilah scheme: pola tingkah laku yang dapat
diulang. Yang berhubungan dengan:
·
Reflex
pembawaan
(bernapas, makan, minum)
·
Scheme
mental (pola
tingkah laku yang susah diamati, dan yang dapat diamati)
Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi
empat tingkat yaitu :
1.
sensory
motor (0 – 2 tahun)
2.
pre
operational (2 – 7 tahun)
3.
concrete
operational dan (7 – 11/12 tahun)
4.
formal
operational (diatas 12 tahun)
Meliputi empat tahap menurut Piaget yaitu:
a)
Kematangan
b)
Pengalaman
fisik/ lingkungan
c)
Transmisi
sosial
d)
Equilibrium/
self regulation
Menurut Piaget intelegensi itu terdiri dari tiga aspek,
yaitu:
-
struktur
(scheme)
: pola tingkah laku yang dapat diulang
-
isi
(content):
pola tingkah laku yang spesifik (saat menghadapi masalah)
-
fungsi
(function):
berhunbungan dengan cara seseorang untuk mencapai kemajuan intelektual.
C. Pembelajaran Menurut JA Brunner (Discovery Learning)
Teori Brunner menyatakan bahwa anak
harus berperan secara aktif dalam belajar di kelas. Maksud dari Discovery
Learning yaitu siswa mengorganisasikan metode penyajian bahwa dengan cara
dimana anak dapat mempelajari bahan itu, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
The act of discovery dari Burner:
1. Adanya
suatu kenaikan di dalam potensi intelektual
2. Ganjaran
intrinsic lebih ditekankan daripada ekstrinsik
3. Murid
yang mempelajari bagaimana menemukan berarti murid itu menguasai metode
discovery learning
4. Murid
lebih senang mengingat-ingat informasi
Selain ketiga tokoh tersebut Ausubel
juga berpengaruh dalam psikologi kognitif. Dia mengungkapkan teori ekspository
teaching, yaitu dapat diorganisasikan atau disajikan secara baik agar dapat
menghasilkan pengertian dan resensi yang baik pula sama dengan discovery
learning.
D. Implikasi teori perkembangan kognitif
D. Implikasi teori perkembangan kognitif
Implikasi teori perkembangan
kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah:
1. Bahasa dan cara berfikir anak
berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru
mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2. Anak-anak akan belajar lebih baik
apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik.
Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak
hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar
sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak
hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi
dengan teman-temanya.
dengan teman-temanya.
Pengaplikasian teori kognitif dalam
belajar bergantung pada akomodasi. Kepada siswa harus diberikan suatu area yang
belum diketahui agar ia dapat belajar, karena ia tidak dapat belajar dari apa
yang telah diketahui saja.dengan adanya area baru, siswa akan mengadakan usaha
untuk dapat mengakomodasikan.
0 komentar:
Posting Komentar